Thursday, May 28

Perjalanan Panjang dan Cerita Bromo

Di postingan ini gw mau cerita tentang keriuhan ketika menuju Bromo, dan untuk objek wisata Bromonya sendiri gw post terpisah yaa. :D

Jadi tahun lalu, Oktober 2014  gw, Edgar dan 4 orang teman-teman kampusnya Edgar (Ai, Shofi, Zarra, dan Safar) melancong ke salah satu Gunung yang udah hitz dikalangan pecinta alam dan wisatawan di daerah Malang, yuhuuuu... Gunung Bromo.

Kami pesan tiket udah dari 5 bulan sebelumnya, dengan alasan ‘biar ga sekedar wacana, langsung booking aja’ :D

Tiket udah oke, dan berhubung masih beberapa bulan lagi kami masih santai-santai aja. Chat di grup juga baru sumbang-sumbang referensi wisata untuk dikunjungi.

Nah H-7 keberangkatan, kami udah wara-wiri di grup mulai dari ngomongin itinerary sampe ngomongin kostum buat disana ahahaha kalo ini sih tentunya cewek-cewek yang remfong.

H-2 keberangkatan (kalo gak salah) kami janjian di kost-an Ai untuk mematangkan segala persiapan dari A-Z. Semua udah fix, kami tinggal siapin mental. Ya secara bukan anak gunung, eh sekarang sok-sok an mau naik gunung sampe pada inisiatif bawa Koyo dan Balsem, kalo-kalo ada yang pegel :D

Lalu di hari H, kami sepakat ketemu di Stasiun Senen jam 11.00 karena jadwal kereta kami jam 14.00. Berbekal tiket kereta ekonomi, dan ransel yang sebagian besar diisi makanan lalu kereta berangkat.



Perkiraan, kami sampai di stasiun Malang pukul 7.00. Iyak kurang lebih 17 jam kami diperjalanan, gausah ditanya apa rasanya. Gw sampe bosen gara-gara kesemutan mulu, Ya secara satu bangku yang gak panjang-panjang amat untuk bertiga dan duduknya hadap-hadapan, ditambah kakinya pada panjang-panjang, berhasil lah adu-aduan dengkul dengan ruang gerak yang sungguh sangat terbatas. Untung semua punya jiwa militer, biar capek dijalan tp pada nggak ‘reseh’. Hehehe

Sampai di stasiun Malang, kami bersih-bersih badan dulu (sebenernya cuma cuci muka, sikat gigi aja :p) lalu menunggu Pak Budi yang akan mengantarkan kami ke kawasan Bromo. Sambil nunggu Pak Budi, kami santai-santai dulu ditaman yang letaknya berseberangan dengan stasiun Malang.

Sampai di Stasiun Malang, muka lelah campur girang


Sekitar satu jam, Pak Budi datang. Orangnya mungil, udah agak tua tapi matanya masih awas banget. Pak Budi nawarin kami mau muter-muter dulu atau langsung ke kawasan Bromo, karena kondisi badan saat itu udah lunglai kami memilih untuk langsung menuju lokasi.

Perjalanan dari stasiun Malang ke kawasan Bromo ini terletak di desa Wonokitri, kurang lebih memakan waktu 3 jam dengan jalanan yang sungguh-amat-ekstrim-luar-biasa dari kota Malang. Sepanjang perjalanan gw tidur dan meninggalkan teman-teman lainnya yang masih kuat ngobrol, karena selama di kereta kurang tidur banget rasanya tulang udah mau copot dari engselnya fiuuuh..

Sampai di kawasan Bromo kami langsung ke warung makan sekitar, dan horeeeeeeee time to Indomieeeeeeeeeee.............. bangun tidur, cuaca dingin, perut keroncongan sungguh moment makan Indomie yang tak terlupakan. Huahahaha

Selesai makan kami langsung cari penginapan dan penyewaan Jeep untuk keliling Gunung Bromo esok harinya, beruntung Pak Budi baik hati membantu kami cari penginapan yang nyaman. Kami dapat penginapan yang cukup enak, berupa rumah warga lengkap dengan dapur dan air panas. Ga pake lama kami langsung lepas sepatu dan...... jingkrak-jingkrakan... aw aw awwww... kenapaaa? Lantainya dingin banget kakaaaaaaaaaaaaaak buahahahahahahaha

Beneran, ini nggak mengada-ada lantai dan dindingnya dingin banget, airnya? Gausah ditanyaaaaa! X_X
Kami langsung naik ke kursi dan pake kaos kaki lagi karena gak kuat sama dinginnya. Ya gimana, biasa kena panas trus sekarang kena dingin yang menusuk ke hati *eh lebay :D*

Gw sempet mengurungkan niat untuk mandi, tapi karena udah dari kemarinnya gak mandi yaudahlah yah mau bilang apa.. *emang dasarnya aja males mandi :p*
Lalu satu persatu dapet giliran mandi, yang mana setiap kita selesai mandi pasti ‘eh gilaaaak, ini air apaan sik parah amat’ sambil gemeter :D

Kelar mandi gw langsung pake jaket, kaos kaki, sarung tangan, dan kupluk lalu meringkuk disofa sambil dorong-dorong Edgar nyuruh dia buruan mandi soalnya dia kan takut air alias males mandi apa lg airnya dingin gitu makin lah banyak alasan buat gak mandi. Tapi karena pacarnya yang manis ini udah menatap dengan tatapan mandi-gak-lo-kalo-enggak-tidur-diluar akhirnya doi luluh dan masuk kamar mandi sambil nekuk muka buahahaha

Setelah semua selesai mandi, kami jalan-jalan disekitar penginapan kebetulan penginapan kami letaknya diatas jadi bisa liat kebawah dengan pemandangan rumah warga dan sawah-sawah.

Kalo jalan-jalan aja tanpa nyari makan rasanya hampa ya apa lagi cuacanya aduhai gini hahaha yaudah sambil menyelam minum teh botol kami segera cari makan dan pilihan kami jatuh ke bakso malang yang parah banget enaknya, dan mumpung baksonya asli malang tentu aja kami nambah 2 mangkok dan ada yang 3 mangkok juga kan kapan lagi makan bakso malang asli malang :p

Oya, berhubung cuacanya makin menggila dan kabarnya saat itu mencapai 16°c kami bawa makanannya ke penginapan dan langsung tutup pintu supaya ga makin dingin. Tapi hebatnya, anak-anak kecil disana kebanyakan telanjang dada alias gak pake baju sambil main-main diluar. Kita-kita sih boro-boro, lepas sarung tangan aja langsung kaku tangannya hahaha

Selesai makan, kita ngapain? Ya ngemil duooooooong hahahahaha, parah deh ngga berenti ngunyah, alesannya ‘cuaca dingin maunya makan terus’ :D sementara ngemil, kita main UNO, ketawa-ketawa sampe rahang mo lepas dan seketika lupa sama rutinitas sehari-hari :)




Jam 21.00 mata udah berat, tapi yang lain masih full power akhirnya gw memutuskan untuk tidur duluan. Ditengah-tengah tidur gw mendengar suara berisik, ternyata Edgar, Safar, AI, Zarra dan Shofi pesta Indomie di tengah malam sunyi astagaaaaaaaaaaaa... ngga ada kenyangnya, udah abis makan bakso malang masih bikin indomie juga.. Gw gak sanggup dan memilih untuk melanjutkan tidur. 

Pelipur lara, 17 Jam di Kereta 




Cheers,
Ceacilia

No comments:

Post a Comment